Rabu, 17 April 2013

Komunitas Gunung Menoreh

Sutanto Mendut
Studio Mendut
Desa Mendut I, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang

Komunitas ini di dirikan dengan membangun sebuah paradigma berkesenian yang menstimulasi dimensi untuk hidup bersama masyarakat seni dalam menyikapi keadaan dengan pelbagai fenomena yang berkembang dalam masyarakat kontemporer. Studio Mendut mengedepankan unsur merdeka yang dapat menarik perhatian masyarakat dan pemerhati seni yaitu dengan membuka wacana baru dalam bereksplorasi. Studio Mendut yang juga tempat tinggal Presiden Komunitas Lima Gunung, Sutanto Mendut adalah sebuah ruang terbuka yang sesungguhnya adalah tempat bermuaranya semua hal ikhwal yang kemudian mengantar keberadaan Komunitas Lima Gunung. Tempat ini sekaligus ruang untuk berekspresi kebudayaan dan tentu saja juga kesenian yang tidak melulu dalam frame yang baku. Di sini pernah lahir Konggres kebudayaan Sedunia, dan tentu saja juga tempat berseliweran tokoh-tokoh dan juga pikiran-pikiran serta gagasannya. Studio Mendut adalah ruang tumbuh, maksudnya adalah tempat terbuka bagi semua ide  ekspresi kreatif, sekaligus tempat belajar yang tak jarang melahirkan sesuatu yang besar. Diluar Festival Lima Gunung, seniman-seniman yang bernaung di Komunitas Lima Gunung menggunakan Studio Mendut ini sebagai ajang mementaskan karya-karya mereka. Pementasan hampir dilakukan dalam jarak waktu yang tak terlalu panjang. Studio yang sederhana ini memang sangat representatif untuk mementaskan kesenian berbagai Genre.

Nama-nama lokasi di Studio Mendut 
"Sendang Pitutur" tempat ini biasa digunakan sebagai tempat pembelajaran, ruang rapat, pemberian materi workshop, sarasehan, atau diskusi dan di gunakan sebagi tempat pementasan dengan kapasitas  orang yang tak begitu banyak
Sendang Pitutur
 "Taman Metamorfosa", penataan dari lokasi ini selalu saja berubah-ubah menyesuaikan dekorasi pementasan yang diadakan. Di tempat ini digunakan untuk pementasan yang melibatkan penonton cukup banyak. Bentuknya proscenium bagian kanan kirinya tak di batasi tembok melainkan pohon-pohon dan tanaman-tanaman atau disebut sebagai taman, pada bagian atasnya terbuka langsung menerawang ke langit.
Taman Metamorfosa
"Museum Kali Wangsit", tempat ini memang telah di siapkan oleh Sutanto suatu saat bisa digunakan sebagai Museum bisa di dirikan suatu bangunan atau entah apa tergantung pada wangsit pada saatnya nanti, lokasinya persis di pinggiran kali Pabelan Mati 

Museum Kali Wangsit


STUDIO MENDUT
Para seniman petani yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung mengintensifkan pemanfaatan Studio Mendut itu sebagai pusat gerakan dan olah pemikiran berbasis kebudayaan dusun yang mereka jalani. Studio itu terletak di Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid, sekitar 3,5 kilometer timur Candi Borobudur di kawasan Pegunungan Menoreh, Kabupaten Magelang atau sekitar 300 meter timur Candi Mendut. Pusat informasi dan pusara gerakan kebudayaan baik secara internal komunitas maupun dengan relasinya di berbagai kota di Indonesia dan negara lain terletak di Studio Mendut yang dipimpin budayawan Magelang, Sutanto Mendut. Tempat ini, selain berupa sejumlah ruangan terbuka terutama untuk berkumpul dan bermusyawarah, juga panggung terbuka untuk pementasan kesenian dengan properti seperti beraneka patung dan lukisan kaca, barang-barang seni, dan instalasi seni lainnya. Di areal alam, bagian belakang kompleks studio itu, tepatnya di tepi aliran Kali Pabelan Mati (bekas aliran banjir lahar Gunung Merapi pada masa lampau) telah diresmikan oleh Komunitas Lima Gunung sebagai "Museum Kali Wangsit".

Tidak ada komentar :

Posting Komentar