Jumat, 19 April 2013

Kesenian itu...

Wenti Nuryanti, M.Pd
Seni dalam Komunitas Lima Gunung, kendati berakar pada bentuk-bentuk kesenian rakyat, namun tidak terbelengggu pada pakem-pakem dasar. Bukan saja karena dalam komunitas ini juga bercokol para akademisi kesenian, seperti Wenti Nuryanti Dosen pendidikan seni tari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rakhmad Murti Waskito Dosen pendidikan seni tari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta, Surabaya, Noviana Ayomsari mahasiswi Intitut Seni Indonesia, Surakarta yang acapkali juga melakukan pengembangan-pengembangan dari pakem yang ada, namun juga lingkungan kreatif yang ditanamkan Sutanto Mendut memungkinkan para pelaku kesenian di komunitas itu bebas menabrak batas-batas kesadaran kreatif, atau merdeka. setahun belakangan ini Sutanto bahkan dengan sadar mencoba memasukan lingkungan baru yang di serap dari genre seni yang berbeda dari
Penyair Dorothea Rosa Herliyani berbaur di komunitas ini dan bagi para seniman yang sesungguhnya tak asing denga puisi yang mereka serap dari tembang dan sastra jawa hal ini adalah keasyikan baru yang tanpa rikuh dengan mudah mereka selami. lingkungan mereka selama ini yaitu puisi.

Rakhmad Murti Waskito                                                                             Noviana Ayomsari

Apa yang akan terjadi dengan tahun-tahun mendatang, tentu merupakan bagian yang sungguh menarik untuk di tunggu. Apa sesungguhnya komunitas seniman Lima Gunung itu? ini pertanyaan yang selalu muncul selama sekitar 15 tahun para seniman

Tidak ada komentar :

Posting Komentar